Sbnrnya ya, yg perlu perwatan kulit yg perfect itu cowok lo 😲😲 !! KENAPA?!?!
krna kalo cewek pnya bekas jerawat/flek hitam, mrka msh bs nutupin pkai dempul/bedak kan 😕😕
Lah Loe cowok 💪, mau dempulan?? 😑😑 mau bedakan ?? 😵😵😵 yg ada cwek2 pda kabur ngeliat cwok dandan begituan 😂😂😂
Wkwkwkwkwkw !!
Mulai deh gan prwtan dri skrg 💪😎
GLUCOLA MINUM & GLUCOLA GEL siap membantu!! 😲😲😲
Klo msh jerawat bs sruput GLUCOLA MINUM dlu 😍😍
Klo gk ada jerawat alias cuma bekas plus mau ngegiling kulit kusam bs lngsung pke GLUCOLA GEL 😘😘😘
HOHOHOHO SEMPURNA
Kedai O'onk
Minggu, 26 Juli 2015
rotinya tinggal satu-satunya
Kereta api berhenti di stasiun Karawang sebelum melanjutkan perjalanannya. Pak Urip menjulurkan kepala lewat jendela. Seorang anak kecil berdiri dekat jendela. "Jang, jang, jang " panggilnya.
Anak itu mendekat. Pak Urip mengulurkan uang seribu rupiah, "Minta tolong di belikan dua potong roti, satu untuk kamu," katanya. Si anak pergi namun lama baru kembali sambil mengunyah roti. Ia mengembalikan uang lima ratus rupiahnya.
"Pak, roti yang ini tinggal satu-satunya di warung. Jadi terpaksa saya beli. Kembaliannya ini buat Bapak," katanya. Lalu ia sambil mengunyah roti pergi meninggalkan bapak Urip.
Boss sedang inspeksi
Seorang bos di sebuah perusahaan besar tiba-tiba melakukan inspeksi
mendadak ke pabriknya untuk melihat kinerja para karyawannya. Di pabrik
keempat, ia menemukan seorang pria muda yang tengah bersandar di dekat
pintu, nampaknya ia tengah bersantai.
Semua pekerja yang ada diruangan itu tengah sibuk bekerja, kecuali dirinya. Si bos segera menghampir pemuda tersebut dan bertanya, "Berapa gajimu seminggu?" Dengan sedikit terkejut, pemuda itu melihat ke arah si bos dan berkata, "Hmmmm sekitar 100.000 per minggu, kenapa memangnya?"
Si bos mengeluarkan dompetnya dan mengambil dua lembar uang 100 ribu-an. Ia mengulurkannya pada si pemuda, "Ini gajimu untuk dua minggu dan cepat pergi dari sana. Aku tak mau melihatmu lagi!"
Dengan keterkejutan luar biasa dan juga takut, si pemuda segera meninggalkan tempat tersebut tanpa banyak bicara. Lalu dengan muka berwibawa si bos melihat para stafnya yang sedari tadi memperhatikan adegan itu. "Adakah yang tahu, dari divisi manakah pemuda pemalas tersebut?" tanyanya.
Suasana menjadi hening sampai akhirnya seorang staf menjawab dengan sedikit ketakutan, "Ia tak bekerja disini. Ia adalah pengantar nasi kotak dariKkedai O'onk yang mengantar pesanan personalia..."
Semua pekerja yang ada diruangan itu tengah sibuk bekerja, kecuali dirinya. Si bos segera menghampir pemuda tersebut dan bertanya, "Berapa gajimu seminggu?" Dengan sedikit terkejut, pemuda itu melihat ke arah si bos dan berkata, "Hmmmm sekitar 100.000 per minggu, kenapa memangnya?"
Si bos mengeluarkan dompetnya dan mengambil dua lembar uang 100 ribu-an. Ia mengulurkannya pada si pemuda, "Ini gajimu untuk dua minggu dan cepat pergi dari sana. Aku tak mau melihatmu lagi!"
Dengan keterkejutan luar biasa dan juga takut, si pemuda segera meninggalkan tempat tersebut tanpa banyak bicara. Lalu dengan muka berwibawa si bos melihat para stafnya yang sedari tadi memperhatikan adegan itu. "Adakah yang tahu, dari divisi manakah pemuda pemalas tersebut?" tanyanya.
Suasana menjadi hening sampai akhirnya seorang staf menjawab dengan sedikit ketakutan, "Ia tak bekerja disini. Ia adalah pengantar nasi kotak dariKkedai O'onk yang mengantar pesanan personalia..."
telanjang nakutin anak kecil!"
Adi pulang pagi dari kerjanya dan mendengar bunyi aneh dari kamarnya. Ia
lari keatas dan menemukan istrinya telanjang di kasur, berkeringat dan
terengah-engah. "Ada apa?" tanya Adi. "Aku terkena serangan jantung,"
teriak istrinya.
Ia lari kebawah untuk menelepon, persis ketika ia mulai memencet nomor, anaknya yang berumur 4 tahun datang dan berkata, "Papa! Papa! Paman Doni bersembunyi di lemari dan dia nggak pake baju."
Adi membanting telepon dan berlari keatas melewati isrinya yang berteriak-teriak, dan membuka pintu lemari. Dan disana memang benar, saudaranya bersembunyi, telanjang bulat dan ketakutan disudut lemari. "Tak berperasaan," teriak Adi. "Istriku kena serangan jantung dan kamu malah lari telanjang nakutin anak kecil!"
Ia lari kebawah untuk menelepon, persis ketika ia mulai memencet nomor, anaknya yang berumur 4 tahun datang dan berkata, "Papa! Papa! Paman Doni bersembunyi di lemari dan dia nggak pake baju."
Adi membanting telepon dan berlari keatas melewati isrinya yang berteriak-teriak, dan membuka pintu lemari. Dan disana memang benar, saudaranya bersembunyi, telanjang bulat dan ketakutan disudut lemari. "Tak berperasaan," teriak Adi. "Istriku kena serangan jantung dan kamu malah lari telanjang nakutin anak kecil!"
sinshe vs tabib.
http://ceritalucu.gen22.net/2014/02/kisah-lucu-sinshe-vs-tabib.html
Konon ada sepasang sahabat China dan Arab lagi kebingungan karena usaha mereka bangkrut. Setelah memutar keras otak, mereka sepakat membuka pelayanan kesehatan. Maka si China jadi sinshe dan si Arab menjadi tabib.
Setelah 1 minggu praktek, si tabib tetep sepi pasien, namun si sinshe mulai kebanjiran pasien. Si tabib putar otak untuk melawan si sinshe.
Maka si tabib mengeluarkan jurus dengan memasang pengumuman di depan ruang prakteknya: "Jika Tidak Sembuh Uang Kembali 3x Lipat"
Taktik itu manjur, pasien lalu berdatangan pada si tabib. Giliran si sinshe sewot lalu mencari akal. "Haiyaaa, lumayan kalo owe pulak-pulak sakit dan tidak sembuh dapat uang lha..."
Lalu ia mendatangi si tabib.
Si sinshe: "Haiyaaa, tolong owe. Owe punya sakit mati lasa. Owe tidak bisa lagi lasain lasa setiap makanan yang owe telan, haiyaa..."
Si tabib: "Ana fikir itu gamfang ana sembuhkan."
Lalu si tabib memanggil asistennya.
Si tabib: "Hasaaannnn, cefat ente bawa ke sini obat nomor 14."
Secepat mungkin si asisten yang bernama Hasan membawa obat nomor 14 dan oleh si tabib diberikan kepada si sinshe. Dan si sinshe langsung mengunyah sebelum menelan obat nomor 14 tersebut.
Si sinshe: "Haiyaaa, ini bukan obat lhaaa, tapi ni tai ayam."
Si tabib: "Ente betul. Itu tai ayam. Berarti ente sudah sembuh dan tidak mati rasa lagi." Si sinshe pulang dengan kesal karena kalah akal. Lalu ia kembali memutar otak berpikir mencari akal untuk mengalahkan si tabib dan sekaligus dapat uang si tabib. Maka kali ni si sinshe kembali berpura-pura sakit lupa yang sangat kronis.
Si sinshe: "Haiyaaaa tabib, owe sakit lupa palah sekali. Owe lupa semua pelistiwa dan memoli owe. Haiyaaa, tolong owe."
Si tabib: "Gamfang. Ana fasti tolong ente dan ente fasti sembuh. Obat ana mujArab sekali."
Lalu seperti biasa si tabib memanggil si Hasan sang asisten.
Si tabib: "Hasaaaaan, cefat ente bawa kemari obat nomor 14."
Si sinshe: "Haiyaaaa, owe tidak mau makan tai ayaaaam lagi".
Konon ada sepasang sahabat China dan Arab lagi kebingungan karena usaha mereka bangkrut. Setelah memutar keras otak, mereka sepakat membuka pelayanan kesehatan. Maka si China jadi sinshe dan si Arab menjadi tabib.
Setelah 1 minggu praktek, si tabib tetep sepi pasien, namun si sinshe mulai kebanjiran pasien. Si tabib putar otak untuk melawan si sinshe.
Maka si tabib mengeluarkan jurus dengan memasang pengumuman di depan ruang prakteknya: "Jika Tidak Sembuh Uang Kembali 3x Lipat"
Taktik itu manjur, pasien lalu berdatangan pada si tabib. Giliran si sinshe sewot lalu mencari akal. "Haiyaaa, lumayan kalo owe pulak-pulak sakit dan tidak sembuh dapat uang lha..."
Lalu ia mendatangi si tabib.
Si sinshe: "Haiyaaa, tolong owe. Owe punya sakit mati lasa. Owe tidak bisa lagi lasain lasa setiap makanan yang owe telan, haiyaa..."
Si tabib: "Ana fikir itu gamfang ana sembuhkan."
Lalu si tabib memanggil asistennya.
Si tabib: "Hasaaannnn, cefat ente bawa ke sini obat nomor 14."
Secepat mungkin si asisten yang bernama Hasan membawa obat nomor 14 dan oleh si tabib diberikan kepada si sinshe. Dan si sinshe langsung mengunyah sebelum menelan obat nomor 14 tersebut.
Si sinshe: "Haiyaaa, ini bukan obat lhaaa, tapi ni tai ayam."
Si tabib: "Ente betul. Itu tai ayam. Berarti ente sudah sembuh dan tidak mati rasa lagi." Si sinshe pulang dengan kesal karena kalah akal. Lalu ia kembali memutar otak berpikir mencari akal untuk mengalahkan si tabib dan sekaligus dapat uang si tabib. Maka kali ni si sinshe kembali berpura-pura sakit lupa yang sangat kronis.
Si sinshe: "Haiyaaaa tabib, owe sakit lupa palah sekali. Owe lupa semua pelistiwa dan memoli owe. Haiyaaa, tolong owe."
Si tabib: "Gamfang. Ana fasti tolong ente dan ente fasti sembuh. Obat ana mujArab sekali."
Lalu seperti biasa si tabib memanggil si Hasan sang asisten.
Si tabib: "Hasaaaaan, cefat ente bawa kemari obat nomor 14."
Si sinshe: "Haiyaaaa, owe tidak mau makan tai ayaaaam lagi".
Jumat, 24 Juli 2015
Hurrem tentang kematian Mustafa :
Mustafa adalah individu yang baik, adil, jujur dan bijaksana sehingga tidak mengherankan jika ia sangat dicintai rakyatnya bahkan Janissary pun berpihak padanya. Keunggulan ini yang menjadi momok bagi musuh-musuhnya sehingga terjadilah insiden eksekusi yang menyedihkan ini. Namun sayang sekali, kecerobohan yang ia lakukan semakin mempermudah jalan musuh-musuhnya untuk merusak citranya di mata Baginda.
Ingatkah kita saat Atmaca menawarkan pilihan antara jalan terang dan jalan gelap bagi Mustafa ? Di saat Mustafa bertekad untuk mengutamakan keselamatan ayahnya dibandingkan kesempatan emas menduduki singgasana Ottoman, apa yang dilakukan oleh para pendukungnya ? Tanpa sepengetahuan Mustafa, Piri Reis mengatur gerakan bawah tanah untuk melakukan kudeta terhadap Suleiman.
Hanya masalah waktu hingga Mustafa akan benar-benar dianggap sebagai pemberontak oleh Suleiman. Konspirasi Hurrem, Rustem dan Mihrimah hanya bertindak lebih cepat. Rasa cinta dan pemujaan para pendukung Mustafa yang bersedia melakukan apapun agar pangeran mereka berhasil menjadi pewaris tahta Ottoman tanpa mereka sadari semakin menggiring Mustafa ke dalam bahaya.
Namun sebagai seorang pemimpin, seharusnya keputusan dibuat tidak hanya dengan mengandalkan bukti-bukti fisik saja, melainkan melalui penyelidikan yang mendalam. Dan untuk kasus ini ada baiknya Baginda menyelidiki sendiri kasus ini tanpa harus mempercayakannya pada perdana menteri dan siapapun juga. Sudah banyak kasus di mana musuh kita sebenarnya justeru adalah orang-orang terdekat yang sangat kita percaya. Jadi tidak ada salahnya untuk bersikap curiga pada siapapun selama penyidikan untuk mencegah subyektifitas dan kekeliruan dalam mengambil keputusan.
Tidak ada kejahatan yang sempurna. Pemalsuan suatu dokumen selalu meninggalkan celah kesalahan sekecil apapun. Setiap tulisan memiliki karakter yang berbeda. Seharusnya Baginda bisa mengenali perbedaan-perbedaan kecil yang mungkin saja terlewatkan karena pemikiran beliau yang sudah terpatri bahwa puteranya tersebut memang sudah lama merencanakan pemberontakan. Apalagi seharusnya beliau menyadari banyak pihak yang menginginkan Mustafa gagal menduduki tahta.
Hurrem tentang kematian Mustafa :
hurem duduk diranjangnya dan menangis dengan keras,
ia menangisi kematian mustafa.
Demi kehidupan anak anaknya dia harus melakukan segala cara agar mustafa lenyap……..
Dan ketika itu terjadi, bukan kebahagiaan yang ia dapatkan tapi rasa sakit.
Sakit karena mustafa yang baik hati, mustafa yang menyayangi adik adiknya telah pergi untuk selamanya………
Tangisan hurem makin keras saat ia teringat, dimana dia meminta mustafa untuk menyelamatkan selim.,
dan mustafa benar benar melakukannya.
Ia melakukan permintaan seseorang yang selalu berusaha menyingkirkan dirinya………..yaitu dia sendiri, hurem sultan!!!
Rakyat yang murka pasca kematian Mustafa mulai memberontak. Sokollu berkata bahwa hanya sejumlah kecil pasukan Janissary yang saat ini berada di ibukota, namun merekalah yang memprovokasi rakyat untuk melakukan pemberontakan. Demi keamanan ia menyarankan Rustem untuk tidak menampakkan dirinya dengan meninggalkan ibukota. Setelah Sokollu beranjak pergi, Rustem mengungkapkan kecurigaannya atas motif Sokollu yang sebenarnya hanya bermaksud menyingkirkan dirinya kepada Sinan. Kemudian Rustem melarang Mihrimah mengunjungi Hurrem karena situasi yang sedang tidak aman.
Di Bursa, Fidan bertanya pada Mahidevran mengenai apa yang akan mereka lakukan jika Ibrahim Pasha datang. Mihrunissa merasa khawatir apabila mereka menginginkan Mehmet kecil dan melakukan berbagai cara untuk mengambilnya. Mahidevran mencoba menenangkan Mihrunissa dengan mengatakan bahwa jika mereka menginginkannya, maka mereka pasti sudah mengambil dan membunuh anak itu tepat di hadapan mereka saat mereka memiliki kesempatan untuk itu. Fidan menyarankan pilihan terbaik saat ini adalah pergi ke istana Gemik.
Pangeran Selim menemui Baginda untuk memberitahukan kondisi Cihangir yang semakin memburuk karena adiknya itu menolak makan dan tidur selama beberapa hari.
Rustem Pasha, Mihrimah dan puteri mereka Humazah bersembunyi di ruang bawah tanah. Dengan ketakutan Mihrimah berkata bahwa seharusnya mereka melarikan diri di saat mereka memiliki kesempatan dan bukannya terjebak di tempat seperti ini. Rustem mencoba meredam ketakutan dan rasa panik Mihrimah dengan mengatakan bahwa Sinan dan penjaga istana menjamin keselamatan mereka dari penjarahan. Ia juga menegaskan bahwa ia tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti anak dan isterinya.
Hurrem tiba di istana Mihrimah. Sinan meminta Hurrem untuk membawa mereka semua pergi ke tempat lain karena istana utama sudah tidak aman lagi. Rustem terkejut melihat kedatangan Hurrem. Mihrimah mengungkapkan ketakutannya pada ibunya atas kemungkinan buruk yang mungkin akan menimpa mereka semua. Hurrem mencoba menenangkan Mihrimah dan menyarankan agar mereka pergi bersembunyi di istana Uskudar. Rustem menanyakan cara agar mereka bisa keluar dari istana. Hurrem menjawab bahwa mereka bisa pergi di malam hari melalui pintu belakang tanpa diketahui. Sinan memberitahu bahwa perahu imperial akan menunggu untuk menyeberang menuju istana Uskudar.
Malam harinya Baginda keluar dari tendanya diikuti oleh Selim, tetapi mereka terkejut karena tidak menemukan Cihangir di tendanya. Baginda pun segera memerintahkan pencarian Cihangir.
Mahidevran dan keluarganya akhirnya meninggalkan Bursa. Ibrahim Pasha berkata bahwa sesuai tradisi pangeran Mehmet akan menaiki keretanya sendiri. Mihrunissa tampak tidak terlalu menyetujui keputusan ini dan sangat cemas. Mehmet kecil duduk bersama gurunya dan Ibrahim Pasha.
Seorang tentara berseru bahwa ia telah menemukan Cihangir. Baginda segera berlari menghampiri putera kesayangannya tersebut dan mencoba untuk menggapai Cihangir yang sedang duduk di semak-semak. Namun Cihangir meminta ayahnya menjauh dan berkata dengan rasa marah dan sedih yang bercampur menjadi satu bahwa ayahnya telah berbohong dan menempatkan dirinya ke dalam dosa besar. Ia juga berkata bahwa ia tidak lagi memiliki seorang ayah. Ayahnya telah meninggal. Baginda merasa khawatir bahwa Cihangir akan jatuh sakit karena kedinginan kemudian berusaha membujuknya kembali ke tenda dan mereka akan membahas mengenai hal itu di sana. Cihangir mengingatkan ayahnya bahwa itulah yang dikatakan beliau kepada Mustafa dengan memanggilnya dan berkata ingin mengajaknya bicara namun justeru malah membunuhnya. Baginda menjadi murka dan memerintahkan Cihangir untuk bangkit. Selim merasa takut akan kemarahan ayahnya.
Mahidevran dan Mihrunissa sedang berada di dalam kereta tatkala tiba-tiba kereta berhenti. Saat ia bergerak turun untuk mencari tahu apa yang terjadi, yang tampak dalam pandangannya hanyalah kereta Mehmet yang menjauh pergi. Dengan panik ia berseru pada pengawal untuk menyusul kereta tersebut namun pengawal itu tak bergeming. Mihrunissa berlari mencoba menyusul kereta Mehmet yang semakin menjauh. Sementara Mahidevran dengan mata tuanya hanya dapat menatap kepergian cucunya dengan perasaan hancur. Mihrunissa tak berhenti meneriakkan nama Mehmet dengan putus asa.
Di dalam kereta, Mehmet baru menyadari bahwa ia tidak menemukan kereta yang membawa ibunya. Ia mengajukan protesnya namun Ibrahim Pasha menjelaskan bahwa ia mendapatkan perintah dari Baginda untuk membawanya. Mehmet hanya bisa terdiam.
Hurrem duduk di ranjangnya dan menangis. Ia menangisi kepergian Mustafa. Demi kelangsungan hidup anak-anaknya ia harus melakukan segala cara dan saat ia sudah berhasil mencapai tujuannya, hanya rasa sakitlah yang dapat ia rasakan. Ia menyesalkan Mustafa yang tidak terlahir dari rahimnya. Tangisnya semakin kencang begitu ia teringat bagaimana Mustafa bersedia melakukan permintaannya untuk menyelamatkan Selim saat puteranya tersebut berada dalam bahaya. Ia juga menyadari bagaimana kepergian Mustafa menyisakan luka tidak hanya di hati adik-adiknya tetapi juga di hatinya dan hati Baginda.
Sementara dalam kesunyian malam, sendirian, Baginda meratapi kepergian Mustafa. Hatinya terasa sangat perih.
KEMATIAN RUSTEM PASHA//
Setelah kematian sehzade mustafa, rustem orang yg di incar bnyak orang krna dianggap tlah memfitnah sehzade mustafa,
dan mustafa benar benar melakukannya.
Ia melakukan permintaan seseorang yang selalu berusaha menyingkirkan dirinya………..yaitu dia sendiri, hurem sultan!!!
Rakyat yang murka pasca kematian Mustafa mulai memberontak. Sokollu berkata bahwa hanya sejumlah kecil pasukan Janissary yang saat ini berada di ibukota, namun merekalah yang memprovokasi rakyat untuk melakukan pemberontakan. Demi keamanan ia menyarankan Rustem untuk tidak menampakkan dirinya dengan meninggalkan ibukota. Setelah Sokollu beranjak pergi, Rustem mengungkapkan kecurigaannya atas motif Sokollu yang sebenarnya hanya bermaksud menyingkirkan dirinya kepada Sinan. Kemudian Rustem melarang Mihrimah mengunjungi Hurrem karena situasi yang sedang tidak aman.
Di Bursa, Fidan bertanya pada Mahidevran mengenai apa yang akan mereka lakukan jika Ibrahim Pasha datang. Mihrunissa merasa khawatir apabila mereka menginginkan Mehmet kecil dan melakukan berbagai cara untuk mengambilnya. Mahidevran mencoba menenangkan Mihrunissa dengan mengatakan bahwa jika mereka menginginkannya, maka mereka pasti sudah mengambil dan membunuh anak itu tepat di hadapan mereka saat mereka memiliki kesempatan untuk itu. Fidan menyarankan pilihan terbaik saat ini adalah pergi ke istana Gemik.
Pangeran Selim menemui Baginda untuk memberitahukan kondisi Cihangir yang semakin memburuk karena adiknya itu menolak makan dan tidur selama beberapa hari.
Rustem Pasha, Mihrimah dan puteri mereka Humazah bersembunyi di ruang bawah tanah. Dengan ketakutan Mihrimah berkata bahwa seharusnya mereka melarikan diri di saat mereka memiliki kesempatan dan bukannya terjebak di tempat seperti ini. Rustem mencoba meredam ketakutan dan rasa panik Mihrimah dengan mengatakan bahwa Sinan dan penjaga istana menjamin keselamatan mereka dari penjarahan. Ia juga menegaskan bahwa ia tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti anak dan isterinya.
Hurrem tiba di istana Mihrimah. Sinan meminta Hurrem untuk membawa mereka semua pergi ke tempat lain karena istana utama sudah tidak aman lagi. Rustem terkejut melihat kedatangan Hurrem. Mihrimah mengungkapkan ketakutannya pada ibunya atas kemungkinan buruk yang mungkin akan menimpa mereka semua. Hurrem mencoba menenangkan Mihrimah dan menyarankan agar mereka pergi bersembunyi di istana Uskudar. Rustem menanyakan cara agar mereka bisa keluar dari istana. Hurrem menjawab bahwa mereka bisa pergi di malam hari melalui pintu belakang tanpa diketahui. Sinan memberitahu bahwa perahu imperial akan menunggu untuk menyeberang menuju istana Uskudar.
Malam harinya Baginda keluar dari tendanya diikuti oleh Selim, tetapi mereka terkejut karena tidak menemukan Cihangir di tendanya. Baginda pun segera memerintahkan pencarian Cihangir.
Mahidevran dan keluarganya akhirnya meninggalkan Bursa. Ibrahim Pasha berkata bahwa sesuai tradisi pangeran Mehmet akan menaiki keretanya sendiri. Mihrunissa tampak tidak terlalu menyetujui keputusan ini dan sangat cemas. Mehmet kecil duduk bersama gurunya dan Ibrahim Pasha.
Seorang tentara berseru bahwa ia telah menemukan Cihangir. Baginda segera berlari menghampiri putera kesayangannya tersebut dan mencoba untuk menggapai Cihangir yang sedang duduk di semak-semak. Namun Cihangir meminta ayahnya menjauh dan berkata dengan rasa marah dan sedih yang bercampur menjadi satu bahwa ayahnya telah berbohong dan menempatkan dirinya ke dalam dosa besar. Ia juga berkata bahwa ia tidak lagi memiliki seorang ayah. Ayahnya telah meninggal. Baginda merasa khawatir bahwa Cihangir akan jatuh sakit karena kedinginan kemudian berusaha membujuknya kembali ke tenda dan mereka akan membahas mengenai hal itu di sana. Cihangir mengingatkan ayahnya bahwa itulah yang dikatakan beliau kepada Mustafa dengan memanggilnya dan berkata ingin mengajaknya bicara namun justeru malah membunuhnya. Baginda menjadi murka dan memerintahkan Cihangir untuk bangkit. Selim merasa takut akan kemarahan ayahnya.
Mahidevran dan Mihrunissa sedang berada di dalam kereta tatkala tiba-tiba kereta berhenti. Saat ia bergerak turun untuk mencari tahu apa yang terjadi, yang tampak dalam pandangannya hanyalah kereta Mehmet yang menjauh pergi. Dengan panik ia berseru pada pengawal untuk menyusul kereta tersebut namun pengawal itu tak bergeming. Mihrunissa berlari mencoba menyusul kereta Mehmet yang semakin menjauh. Sementara Mahidevran dengan mata tuanya hanya dapat menatap kepergian cucunya dengan perasaan hancur. Mihrunissa tak berhenti meneriakkan nama Mehmet dengan putus asa.
Di dalam kereta, Mehmet baru menyadari bahwa ia tidak menemukan kereta yang membawa ibunya. Ia mengajukan protesnya namun Ibrahim Pasha menjelaskan bahwa ia mendapatkan perintah dari Baginda untuk membawanya. Mehmet hanya bisa terdiam.
Hurrem duduk di ranjangnya dan menangis. Ia menangisi kepergian Mustafa. Demi kelangsungan hidup anak-anaknya ia harus melakukan segala cara dan saat ia sudah berhasil mencapai tujuannya, hanya rasa sakitlah yang dapat ia rasakan. Ia menyesalkan Mustafa yang tidak terlahir dari rahimnya. Tangisnya semakin kencang begitu ia teringat bagaimana Mustafa bersedia melakukan permintaannya untuk menyelamatkan Selim saat puteranya tersebut berada dalam bahaya. Ia juga menyadari bagaimana kepergian Mustafa menyisakan luka tidak hanya di hati adik-adiknya tetapi juga di hatinya dan hati Baginda.
Sementara dalam kesunyian malam, sendirian, Baginda meratapi kepergian Mustafa. Hatinya terasa sangat perih.
KEMATIAN RUSTEM PASHA//
Setelah kematian sehzade mustafa, rustem orang yg di incar bnyak orang krna dianggap tlah memfitnah sehzade mustafa,
Ia kemudian bertugas jauh di edirne sa'at itu,ia brtemu dgan orang venesia yg bernama gracia mendez
Sa'at itu sehzade selim berkunjung di suatu tempat ia mendengar kbar bhwa rustem mempunyai hubungan gelap dgan orang venesia,lalu sehzade selim berkata dalam hatinya"ini adalah kbar baik,dan ini akan menjadi pembalasan dendamku kepada rustem"
Sa'at itu sehzade selim berkunjung di suatu tempat ia mendengar kbar bhwa rustem mempunyai hubungan gelap dgan orang venesia,lalu sehzade selim berkata dalam hatinya"ini adalah kbar baik,dan ini akan menjadi pembalasan dendamku kepada rustem"
Langganan:
Postingan (Atom)